Kristenly.com – Karakter orang yang paling disukai oleh orang lain adalah ketika mereka tampil apa adanya. Sebaliknya, orang munafik adalah sosok yang menyebalkan. Ayat Alkitab tentang orang munafik memberikan kita pandangan tentang cara Alkitab menilik sosok yang bermuka dua.
Ada banyak alasan ketika seseorang menjadi orang yang munafik, alasan yang paling banyak adalah karena mereka selalu ingin cari aman. Mereka adalah oportunis sejati yang hanya ingin mendapatkan keuntungan di segala situasi, orang-orang seperti ini suka menutupi kekurangan mereka dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik di hadapan orang lain. Selain itu, pujian adalah pencapaian lain yang ingin diperoleh orang munafik.
Padahal Yesus membenci orang yang tidak bisa dipegang omongannya. Ketika kita mengatakan ya di atas tidak atau sebaliknya, maka kita sama saja sudah ikut jejak si jahat. Kita tidak mencerminkan karakter anak-anak Allah. Memang terkadang menjadi berbeda dan tidak mengikuti arus itu adalah hal yang sulit, tetapi ini mengajarkan untuk bisa bersyukur dan menerima diri sendiri dan keadaan dengan lebih baik.
Kita tidak boleh berpura-pura baik, hal yang diperbolehkan adalah benar-benar bersikap baik. Kepura-puraan hanya akan menambahkan daftar kebohongan yang semakin panjang. Selain itu, ketika semua ketahuan, kepercayaan orang lain kepada kita akan hilang.
Baca juga: Ayat Alkitab Tentang Iri Hati
Ayat Alkitab Tentang Orang Munafik

Di dunia ini, seringkali kita menjumpai banyak orang yang di depan bersikap manis, namun saat di belakang kita mereka berubah menjadi sosok yang menjengkelkan. Atau bisa jadi orang tersebut adalah kita sendiri.
Karakter orang memang beragam jenisnya yang bisa Anda temukan ketika berinteraksi dengan mereka dimanapun berada, namun ada salah satu sifat paling tidak disukai adalah bermuka dua atau munafik. Tentu banyak alasan di baliknya terutama ingin terlihat menarik di lingkungannya seperti ayat Alkitab tentang orang munafik berikut ini.
1. Matius 6:5
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.” (Matius 6:5)
Ayat Alkitab ini menjelaskan bahwa ada anjuran untuk tidak bersikap munafik di depan orang lain, biasanya sifat seperti ini ditunjukkan dengan berdoa di muka umum agar tampak alim namun hanya ingin mendapatkan pujian saja. Bahkan terdapat saran tersendiri bagi Anda ketika berdoa.
Anda bisa masuk ke kamar dan menutup pintu jika ingin berdoa ke Bapa, maka Tuhan Yesus akan membalas permintaan para kaumnya. Jangan meminta secara bertele-tele namun hanya ucapkan apa saja yang sedang dibutuhkan dan diinginkan, sampaikan dengan halus dan tidak tergesa-gesa.
2. Matius 6:16
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.” (Matius 6:16)
Ayat Alkitab tentang orang munafik berikutnya adalah Matius 6:16 yang menganjurkan Anda untuk tidak berpura-pura melakukan kebaikan agar terlihat seperti orang baik ketika dipandang. Misalnya saat sedang berpuasa, maka jangan sengaja memasang mimik wajah terasa lapar dan muram agar teman dekat tahu tengah puasa.
Anda bisa membasuh wajah menggunakan air agar tidak membuat orang tahu jika sedang berpuasa. Bapa di surga senantiasa membalas niat kebaikan tersebut terutama apabila hambaNya beribadah dengan sembunyi, dalam konteks lain misalnya saat bersedekah, maka berikan secara diam-diam.
3. Lukas 6:42
“Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Lukas 6:42)
Lukas 6:42 menjelaskan bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada seluruh hambaNya agar tidak menghakimi kesalahan orang lain karena telah melakukan kesalahan, mengingat bahwa seluruh orang memang jauh dari kesempurnaan sehingga dilarang menghukum atas kemauan sendiri.
Memang tidak bisa Anda pungkiri bahwa manusia memang lebih cenderung peka terhadap kesalahan orang lain. Namun jangan terlalu berlebihan untuk memberikan hukuman terutama jika mereka merupakan kaum lemah dan tertinggal, khususnya apabila melakukannya atas alasan tertentu.
4. Matius 7:3-5
“Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” (Matius 7:3-5)
Ayat Alkitab tentang orang munafik ini memiliki makna yang hampir sama seperti ayat sebelumnya, seseorang pun juga dapat dikatakan mempunyai sifat munafik jika mereka suka mengkritik kesalahan orang lain. Padahal dirinya sendiri belum melakukan introspeksi atau bahkan merasa lebih buruk dari lainnya.
Ayat ini juga berhubungan dengan Matius 7:1-2 yang menganjurkan untuk tidak menghakimi atas kesalahan orang lain, pasalnya ukuran yang digunakan memberikan hukuman tersebut harus setimpal sehingga sebagai kalangan kurang paham hukum pun dianjurkan menghindarinya.
5. Matius 23:2-3
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.” (Matius 23:2-3)
Di dalam Matius 23:2-3, Tuhan Yesus menyampaikan ajaran bahwa para kaumnya tidak meniru perubatan ahli Taurat dan orang Farisi. Pasalnya kedua kalangan ini memang terkenal dengan sifat munafiknya dimana mereka memiliki ilmu yang melimpah namun tak pernah mengamalkannya.
Ahli Taurat terkenal dengan sifat yang egois dan gila hormat serta haus akan pujian orang lain, Yesus pun mengatakan bahwa kaumnya akan mendapatkan kedudukan lebih tinggi apabila meninggikan diriNya.
6. 2 Korintus 6:6
“dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik” (2 Korintus 6:6)
2 Korintus 6:6 lebih menekankan terhadap sifat anak Allah yang penuh dengan kemurahan hati serta penuh kasih, hal ini dikarenakan prinsip kasih tenang Alkitab untuk menjauhkan dari perilaku bermuka dua karena bisa menyakiti perasaan orang lain.
Hal ini juga perlu Anda tanamkan ketika harus berinteraksi dengan orang lain, jangan sampai menyakiti hati sesama karena bersikap munafik atau egois. Pastikan untuk selalu bermurah hari, penuh kasih dan sabar seperti halnya pimpinan Roh Kudus dalam hati kaum Kristiani.
Baca juga:
- Ayat Alkitab Tentang Cemburu
- Ayat Alkitab Tentang Jangan Kecewa
- Doa Kristen Menghilangkan Ketakutan dan Kecemasan
Integritas merupakan harta yang sangat berharga, karakter semacam ini sudah cukup jarang ditemui. Apalagi kehidupan sosial yang semakin kompleks seringkali menuntut kita untuk juga bisa bermuka dua demi menghindari masalah, namun menjadi orang yang mengingkari dirinya sendiri adalah sebuah situasi yang tidak sehat.
Alkitab mengajarkan untuk selalu jujur dan berbuat benar, menjadi apa adanya bukan pula berarti bisa berbuat kasar karena tidak setuju dengan sesuatu. Kita bisa tetap menggunakan kasih dan menjadi diri sendiri, seperti yang Yesus ajarkan.