Contoh Puisi Ibu Terbaru dan Terlengkap 2023 – Ibu dapat dikatakan sebagai orang yang paling penting untuk seluruh manusia di bumi ini, selain itu juga menjadi orang pertama dimana selalu ada ketika anaknya dalam kesulitan. Salah satu cara menghormatinya adalah dengan membaca puisi tentang ibu terbaik dalam berbagai tema (terbaru)
Sebagai anak pun tidak bisa membayar kembali jasa sampai dia meninggal karena begitu besar perjuangannya. Namun Anda masih berkesempatan untuk membuatnya bahagia, misalnya dengan membantu pekerjaannya sehari-hari, meringankan bebannya dan lain sebagainya.
Ibu akan selalu menerima keluh kesah anak-anaknya tanpa mengeluh kepada keluarganya, hatinya diciptakan dengan begitu kuat sehingga mampu memberikan kasih sayang yang sangat besar kepada seluruh buah hatinya tanpa ada rasa ingin membanding-bandingkan satu sama lain.
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk membuatnya senang adalah dengan menulis puisi untuknya, terlebih jika memiliki kelebihan merangkai kata-kata sehingga terdengar indah ketika dibacakan. Beliau pun akan merasa terenyuh dan bahagia saat mendengarnya.
Baca juga: 6 Renungan Kristen Tentang Kasih Ibu Sepanjang Masa Terbaru 2023
Daftar Isi
Contoh Puisi Ibu Tersayang 2023

Bagi Anda yang ingin mencoba membahagiakan ibu, maka bisa mencoba untuk membacakan beberapa contoh puisi ibu terbaik dalam berbagai tema (terbaru)di bawah ini. Dijamin beliau akan tambah sayang dan sabar dalam merawat anak-anaknya.
1. Puisi Ibu Sedih Menyentuh Hati
Tangisan Mata Bunda
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
Puisi Kemuliaan Sang Ibu
Terdiam sejenak dalam renungan..
Kala bayang wajahmu datang menyapa..
Waktupun berputar kebelakang
membuka memori kenangan kecilku
Tetesan keringat dan air mata
berjuang melawan maut..
Demi kehadiran sang buah hati
Mendengar tangisan pertamaku
jadi kebahagian tak ternilai bagimu
Saat ku mulai belajar berjalan
kau dengan setia menjaga ku..
Ku mulai belajar bicara
engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata..
Hingga ku dewasa kasih sayang itu tetap sama..
Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu..
Bekerja tanpa mengenal kata lelah
Tidur tanpa mengenal kata lelap
Terjaga dalam gelapnya langit subuh
Demi mencari sesuap nasi untuk ku..
Tapi, balasan apa yang ku beri..
Hanya goresan luka dan air mata..
Meskipun begitu kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun..
Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu..
Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu..
Pepatah berkata..
surga dibawah telapak kaki ibu¡
Izinkanlah daku mencium surga itu
ibu..
Kurasa Hatimu
Menangis
Jangan ditahan
Luapkan rasa hatimu
Tapi kau tetap tersenyum
Tersenyum
Lembutkan garisnya
Ikhlas kau tunjuk
Pada tegar menghadapi hidup
Tenang
Kau bersembunyi
Dari rasa sesak
Kau tampil begitu lembut
Ibu
Doa terpanjat
Dalam telapak tangan
Kau menengadah pinta indah
Ibu
Senyummu terlintas
Pada getar rasamu
Hingga tenang hati kami
Dosaku Ibu
Berbagai macam rasa kesalku hadir karena larangan darimu
amarahku menggebu-gebu dibuai bisikan-bisikan busuk yang ku izinkan
masuk dalam otak mendorong dan menaklukkan dinding emosiku
tidak kupandang wajahmu ketika itu…
aku lontarkan kata dan sumpah serapah
Aku tantang matamu yang sayu
menyalahkan dirimu…
Kau hanya diam dan terpaku Ibu..
sabar, walau hatimu perih
bagai diserang sejuta belati menusuk hati
sampai aku puas dan lelah.
Engkau hanya tersenyum
lalu beranjak pergi
Ibu…. aku terhenyak dan sadar dari sikap busuk..
bahwa tiada pantas sedikit pun aku berbuat seperti itu.
Celakalah bagiku. Maafkan aku Ibu maafkan aku..
Marahi aku Ibu..
Aku mencintaimu Ibu..
Ibuku Tersayang
Ibu,,,
Dari segumpal darah aku di dalam rahimmu
Sampai terbentuk makhluk titipan untukmu
Engkau rawat serta jaga aku dalam badanmu
Walau ku tahu itu sangat tidak nyaman dalam gerak gerik langkahmu
Ibu memperjuangkan aku untuk hidup di dunia ini
Sampai nyawapun berani ibu pertaruhkan dengan seluruh hati nuranimu
Sakit perih tidak terhingga ibu rasakan
Walau ibu tahan dengan rasa sakit yang selalu mengganggu.
Ibuku yang cantik
Tiada hari yang kujalani
Tanpa sedetik pun untuk tidak mengingatmu
Mengingat semua pengorbananmu
Ibu rawat aku dengan penuh cinta, kasih serta sayangmu
Bikin aku tenang nyaman bila dalam dekapan hangatmu
Tanpa jemu ibu selalu menasehatiku
Serta tidak henti menyayangiku,sepanjang usiamu
Terima kasih pahlawanku
Engkau telah menghiasi kehidupanku didunia fana ini
Dengan senyum manismu yang selalu menguatkan bathinku
Terima kasih pahlawanku yang baik
Maafkan aku,bila dulu selalu melukai perasaanmu
Maafkan aku, yang selalu mengecewakanmu
Maafkan anakmu ini ibu
Ibu sinar cintamu,akan selalu ku kenang
Sampai aku mati
Serta cintamu akan terus bercahaya dihati
Kekal serta abadi.
Ibu,,,
Tiada muara kasih sedalam ibu,
Belaian dan doa tanpa putus menjadi untaian ibu untuk ku,
Bila salah khilafku hanya maaf penawar yang selalu ibu berikan,
Tanpa lelah ibu menyemangati langkah ku,
Demi sekolahku ibu lupakan kesenangan pribadinya sebagai wanita,
Setiap keluhku tutur kata ibu menjadi obat penyejuk disaat lelah
Kini, bhaktiku seakan tiada sempurna
Kini, pengabdianku terasa kurang padamu
Kini, kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Ibu, maaf ku katakan aku belum mampu sepertimu
Ibu, keadaan apapun kau selalu utamakan aku
Ibu, terima kasih kini kurasakan seperti dirimu
Aku menjadi balita
Aku menjadi remaja
Aku menjadi dewasa
Aku menjadi istri
Kelak aku akan sepertimu
Menjadi seorang ibu
Ibu, doakan aku
Maafkan anakmu
Puisi Ibu Malaikatku
Ibu,,,
Disini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu,,,
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu,,,
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu,,
Kau lah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..
Puisi Bunda Doa Untukmu
Aku tak tau apa yang harus aku lakukuan tanpa dia. . .
Dialah yang slalu mengerti aku. . .
Dia yang tidak pernah letih menasihatiku. . .
Dia yang slalu menemaniku. . .
Dialah ibuku. . . orang yang slalu menjaga aku. . .
Tanpa dia hidupku hampa di dunia ini
Tanpanya aku bukanlah siapa-siapa
Aku hanyalah manusia yang lemah
Yang membutuhkan kekuatanmu. . .
Kekuatan cinta dan kasih dari ibuku. . .
Ya Allah. . .
Berikanlah kesehatan kepada ibu. . .
Panjangkanlah umurnya. . .
Aku ingin membahagiakan dia. . .
Sebelum saya atau ibuku yang tlah tiada didunia. . .
Bunda
Bunda…
Bunda…
Usiamu kini tak lagi muda
Tapi aku jua belum bisa apa-apa
Bunda…
Bunda…
Kakimu tak sekuat dulu
Menopang tubuh dan juga aku dikala mengandungku
Bunda…
Bunda…
Tak ada yang berubah dari kasih dan sayangmu
Meski mataku terbelalak namun tak sesadar itu
Bunda…
Bunda…
Lidahmu penawar segala sakitku
Dan tamparmu penyadar hidayahku
Bunda…
Bunda…
Tak ada yang sepadan sebuah kata kias
Karna hanya ” BUNDA ” itu jua yang pas
Bait Sajak Buat Ibu
Tetes-tetes darah…keringat dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu
Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua ….keriput di kening tuk menata asa
Demi anak-anakmu
telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda syurga
Akhirnya…..
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu….ibu, Maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan…..ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
…… Tuhan Semesta Jagad Raya
Yakinlah suatu saat bersama takdir, nanti
Kita kan tersenyum bersama semerbak harum surga
Amien……
Bundaku Sayang
Bunda…….
Engkau selalu ada untuku…
Menemaniku dalam suka dan duka..
Menemani hari-hari ceriaku…
Bunda……
Engkau selalu membimbingku..
Mengajariku untuk berahlak mulia..
Dalam keseharianku….
Bunda ….
Engkau bagai malaikat bagiku…
Engkau juga sahabat bagiku…
Ketulusan yang ada dalam dirimu….
Membuat aku bangga pada dirimu
Bunda…
Aku selalu menyayangimu
Jasamu takakan pernah bisa terbalas oleh ku…
Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaan mu…..
Bagai Malaikat Tanpa Sayap
Ibu..
Engkau inspirasiku..
Aku berkelena ke ujung dunia
Bayangmu selalu ada disampingku
Secerca harapan darimu
Ku jadikan pedoman di setiap langkahku
Dalam doamu selalu tersebut namaku
Kau tameng dalam hidupku
Kau penyemangat terbaik dalam hidupku
Kau bagai malaikat tanpa sayap untukku
Engkau segalanya untukku
Aku tanpamu bagai angin tanpa arah
Engkau bagai lautan samudera
Tempat mencurahkan segala kegundahan hati
Ibu…
Terimakasih atas kasih sayangmu
Terimakasih atas perjuanganmu
Terimakasih atas perhatianmu
Terimakasih atas setiap tetesan keringat yang tercurah untuk anakmu
Terimakasih atas pengorbananmu
Ibu..
Maafkan amarahku
Maafkan keegoisanku
Maafkan kenakalanku
Maafkan aku atas airmatamu
Ibu.. engkau cahaya penerang dalam hidupku
Jika orang bertanya padaku siapa pahlawanku? Pastilah engkau Ibu jawabanku..
Saatku Menutup Mata
Saat ku menutup mata bunda…
Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air…..
Saat ku menutup mata bunda…
Aku tak ingin hati itu seakan tergores…..
Saat ku menutup mata bunda…
Aku ingin bibir itu terseyum…..
Aku tidak ingin engkau terluka…..
Bunda…
Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu…….
Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggub melepaskanku….
Bunda….
Aku hanya ingin engkau merelakan ku…..
Dan mengantar kan aku pulang ke rumah ku dengan senyum mu…
Saat ku menutup mata bunda….
Aku ingin kau tau bahwa ku…
Menyayangimu….
Bahwa ku …
Mencintai mu….
Aku bahagia bisa jadi anak mu….
Cinta Adalah Ibu
Ketika cinta dipertanyakan
Ketika cinta dicari
Mengapakah mata hatiku buta
Mengapa sulit terlihat
Sedang cinta di depan mata
Selalu mengiringku, menemaniku, menggenggamku, memeluku
Cinta itu ada pada air susu yang kuhisap kala ku sebagai makhluk bayi
Cinta itu ada pada gendongan tangan kuat ketika ku menangis dan tertidur pun tertawa
Cinta itu ada pada gandengan tangan dan pelukanya
Cinta itu ada pada sereal yang hangat setiap pagi
Dalam kegagalanku
Ada senyum dan aliran kata sejuk
Dalam gembiraku
Ada tawa dan tangan mengacak rambutku
Dalam keputusan salahku
Ada pembelaku
Yang setelahnya berib nasihat mengalir deras
Semua itu ada padamu ibu
Engkau adalah cinta utuh dalam diriku
Saat aq mengecewakanmu
Tak pernah kau pergi dariku
Engkau membawaku di hati dan pikiranmu
Kemanapun kau berada
Hingga kau berada dalam kekekalan kau tetap menaruhku dihatimu
Dan berdoa untuku
Hingga aku merasa tak sendiri
Sekalipun kau dalam keabadian
Dan aku di dunia fana
Hingga kita bersama lagi selamanya
Aku rindu padamu bu..
Nantikan aku sampai saatnya tiba
Ibu
Engkaulah cinta itu..
Bunda Dalam Cahaya
Dia wanita bernama cahaya
Hatinya memancar
Tergurat dalam doa-doa
Tangan Kecilnya mengantar kami
di gerbang cahaya
Dia berjalan dengan cinta
Dia berjalan menerjang luka
Bahkan dia menempuh tanpa
batas rasa
Dia-lah Ibu dari segala cahaya
Ibu dari semua luka kami
Ibu dari Jejak yang terukir
dalam tinta sejarah
Kehebatanmu Ibu
Ketika ku tak bisa berjalan
Ketika ku tidak bisa berbicara
Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu
Yang selalu ada disaat kau Sedih,senang,dan susah
ketika kamu mulai membesar
Kau bisa memahami hidup
Betapa sulitnya dulu waktu ibumu melahirkanmu
Keringat bercucuran mulai jatuh
Dan disaat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani Ibu
Dan ayahmu berkata yang kuat
Bayangkan dan bayangkan sekarang kau tumbuh menjadi makhluk normal
Masih banyak seorang ibu yang ingin melahirkan anaknya normal
Tapi ada seorang ibu yang harus mendapat kan ujian anak yang tidak normal
Sebagai manusia sosial kita harus saling bantu dan tolong menolong
Maka,Kita harus berterimakasih ke Ibu karena 9 bulan dia mengandung
Tiada letih yang dirasakannya
Maka sekarang kita harus balas budi kepada ibu
Ibu I you
You are my everything
because youre forever in my heart mother.
Thanks you allah and Thanks Mother
Selamanya kau selau di hatiku
Baca juga: 9 Ayat Alkitab Tentang Kasih Ibu kepada Anaknya
Puisi Untuk Ibu Jauh lebih bermakna
Telah berjuta kata coba ku rangkai
ketika inginnya hati menggambarkan
lautan tinta sudah ku habiskan
ketika tangan kotorku ingin tuliskan
Seketika, tubuhku mematung waktu yg seakan berhenti
jiwa yg bergejolak mencampur adukan rasa
aku tak bisa
Apa yg sulit dari merangkai kata? begitu sulitkah menulis?
Tidak! Ternyata Bukan itu
Karna Berapa dan seindah apapun kata yg ku rangkai
sebanyak apapun tinta yg ku habiskan
kasihmu jauh melebihi itu
semua tentangmu, jiwa yg suci itu
sebuah penghargaan yang ingin ku berikan
walau jauh berbanding dengan tulusnya kasihmu itu
apalah arti sebuah rangkaian kaata ini
kasihmu itu jauh lebih bermakna
karna engkau, aku mengerti hidup ini
kau itu bagai mentari
kau yg menyinari siangkuku
dan memberikan sinarmu pada bulan untuk menerangi malamku
aku menyayangimu, ibu
2. Puisi Terimakasih Ibu
Terimakasih Ibu
Ibu ….
Engkaulah wanita yang terindah yang pernah ku punya
Engkaulah jiwa dan ragaku
Engkaulah sosok wanita idola yang datang untuku
Kata-katamu sungguh lembut dibandingkan ayah
Tak pantas aku menyakiti hatimu yang begitu tulus menyayangiku
Setiap hari kau selalu mendoakn anak-anakmu
Engkau tak pernah marah jika anakmu nakal
Engkau selalu sabar dalam mendidik kami
Kasih ibu sepanjang masa
Hanya memberi tak hanya kembali
Aku berjanji tak akan membuatmu menangis
Aku ingin membuatmu selalu Tersenyum
Terima kasih ibu atas segalanya
Aku sangat menyayangimu.
Ibu yang Tak Terganti
Ketika kupandang lekat pada sudut matamu
Tersimpan derita yang begitu mendalam
Aku tahu disana banyak tersimpan air mata untuk kami anakmu
Air mata yang telah kami lakukan
Ibu
Engkau selalu berharap kami anakmu yang kan jadi nomor satu
Namun sering kali kami melawan dan melalaikan perintahmu
Kami selalu membuatmu bersedih
Mulai sekarang aku bertekad untuk menghapus air matamu…
dan menggantinya dengan canda dan tawa
Terima kasih Ibu
Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kami anakmu
Jasa Tak Terlupakan Seorang Ibu
Ibu…
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah
Ibu….
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu…
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu…
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu…
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu…
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
Terimakasih Ibu
IBU…rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang
Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu
Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu
Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu
Ini semua…untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa
IBU…sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do’a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan
IBU…engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat…
IBU…
Anakmu kan selalu merindumu
Do’a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih…IBU, untuk semua ikhlasmu
Puisi Seorang Anak Untuk Ibu
Aku berangkat sekarang untuk membantai lawan..
Untuk berjuang dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah agar aku berhasil..
Sayapku sudah tumbuh, aku ingin terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku akan pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..
Aku ingin melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun ada bahaya, ada rasa takut..
Aku akan tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, saat aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di sepanjang jalanku.
3. Puisi Pengorbanan Ibu
Pengorbanan Ibu
IBU,,,
Engkau telah mengandungku selama 9 bulan
engkau melhirkan,merawat,& membesarkanku
mulai aku bayi sampai sekarang ini
dengan penuh Cinta & Kasiah Sayang
IBU,,,
Kau melewati banyak rintangan
Kau rela bekerja demiku
dari pagi hingga sore hari dibawah teriknya matahari
Hanya iringan angin & kicauan burung yang menemaniMu
IBU,,,
walaupun aku menyakiti hatimu
dengan membuat engkau menangis & kecewa,
Tapi,,,
Engau tetap kuat,tegar,& sabar menghadapi perilaku aku
Engkau tidak pernah memperlihatkan keluh kesahmu
Engkau selalu memberikan senyuman termanismu untukku
IBU,,,
Tidak akan pernah ada yang akan menandingi & mengalahkan kehebatanmu
Engkau bagaikan Malaikat yang terlihat
Engkau tidak pernah mengharap budi balas dari anakmu
Engkau rela menderita asalkan anakmu bahagia dan Sukses kelak nanti
IBU,,,
seandainya kau tahu
Enkau adlah Nyawaku,nafasku,jiwaku,& batinku
Bu
TERIMA KASIH atas semia yang telah engkau perjuangkan & berikan kepadaku selama ini
I LOVE MOM
Ibu
Ibu,,,
Lahirkan aku
Korbankan diri untukku
Ingin aku balas cintamu
Ibu,,,
Membelai aku
Obati rasa sakitku
Lindungi bahaya yang mengancamku
Ibu,,,
Rasa sakitmu
Ingin aku gantikan
Dengan canda dan senyuman
Ibu,,,
Aku ketakutan
Saat merasa kehilangan
Wanita terindah di hatiku
Ibu,,,
Kau pelitaku
Penyejuk hati piluku
Menegarkanku selalu kala sendu
Ibu,,,
Jutaan cerita
Kita ukir bersama
Tak peduli apa rasanya
Ibu,,,
Tetaplah bersamaku
Lengkapi tiap hariku
Jadilah bidadari di hidupku
Cinta Ibu
Engkau ajarkan aku tentang cinta
Cinta pertama dalam hidupku
Sejak aku di alam kandunganmu
Sejuta kasih kau suap di mulutku
Engkau adalah sosok sahabat tiada tara
Pengorbananmu tak mampu kuucap
Dengan kata-kata
Pahlawan pertamaku dalam nafasku
Nyawaku terlindung berbalut cintamu
Tiada tara,,,
Tiada kata,,,
Itulah pengorbananmu
Tak bisa menceritakan tentang kisahmu
Ibuku,,,
Engkaulah sahabat Cintaku
Mengalir kasih pertamaku
Doaku menyertaimu.
Puisi Untuk Ibu Perjuangan Tanpa Banding
Bermula dari kasih sayang tulus
Lukis semua rasa yang halus
kini ku mulai cerita
Saat merintih menahan dera
Tiada banding hantamannya
Bagai terbakar larpa
Tak perna ia peduli jiwa kan tinggalkan raga
Tak ada lukisan betapa menakutkan itu
Layaknya petir bergemuruh
Samua daya dan harap tumpah
meruah semua gelisah
Tiada sedetikpun yang mau
Mau sejenak beri ruang untuk mengeluh
Raungnya menyayat kalbu
Tak terhitung butir-butir peluh
Tapi badai belum berlalu
Ia masih dan belum berhenti berperang
Genggaman tangannya bagai remukkan tulang
Hanya dia sendiri yang tau
Jurang yang akan dia lalu
Kini Rintih pergi
Dan air sebening salju pun mulai berlinang¡
Tak kala rengek meraung lantang¡
Cemas melayang hilang
Karena seonggak daging dan gumpalan darah telah datang¡
Datang bagai bintang¡
Kumandang asma illahi terdengar memenuhi setiap sisi ruang¡
Lahir la buah cinta yang beri terang¡
Perjuangan Ibu Tanpa Pamrih
Ibu engkau mengandungku 9 bulan
sampai kau melahirkanku dengan susah payah
Dikau merawatku sampai aku tumbuh berkembang besar
Dikau juga merawatku tanpa pamrih. . .
Dan kau juga merawatku dengan penuh kasih dan sayang
Ibu. . . engkaulah yang mengajari aku berjalan sampai ku bisa berjalan
Dikau juga mengajariku berbicara sampai aku bisa dengan lancar
Ibu engkau bagai malaikat aku. . .
Kala aku bersedih engkaulah yang slalu ada untuk menghibur aku. . .
Ibu. . . aku juga merasa engkau pahlawan terhebattku
Disetiap aku kesusahan engkaulah slalu ada untuk membantu diriku
Ibu. . . dikau bekerja keras
untuk menafkahi aku. . .
ibu. . . trima kasihku atas pengorbananmu
Yang kau berikan kepadaku. . .
Ibu. . .
4. Puisi Rindu Ibu
Maafkan Aku Ibu
Duduk termenung di hadapan Senja
Hanya rasa bersalah yang selalu datang
Menyianyiakan dahulu yang pernah ada
Rasa yang dulu telah hilang
Tetes air mata yang tak berarti
Hanya menambah sesak di dada
Semuanya telah hilang dan pergi
Tertusuk dalam hingga ke sukma
Maafkan aku ibu,
Memang sudah tak ada gunanya ku sesalkan
Tapi sungguh ku sangat rindu
Dan hanyalah doa yang bisa ku panjatkan.
Kerinduan
Gerimis bertaut membasahi tubuh
Rinainya jatuh menjadi tangisan dimataku
Rasa ini membeku¡
Membatu mengingat kisah lalu
Saatku lincah nan lugu, Waktu kecilku..
Biarlah nafasku bercerita tentangmu
Bersajak indah memanggil namamu Ibu..
Aku teramat merindukanmu
Aku rindu.. Rindu masa itu..
Rindu saat ibu menimangku..
Berbisik doa merajut sanubariku..
Semoga ibu disana tersenyum bahagia selalu..
Doa anakmu yang selalu menyertaimu..
Bunda, Ku Rindu Kau
Waktu itu,
Aku melihat senyummu di kala Dhuha
Burung burung menyambut langkahku
Berkicau kicau mendesah sebuah nada yang elok nan indah
Oh bunda, kau cantik sekali di pagi ini
Teringat kenangan manis melambai lambai
Tak pernah kabur dari simpanan memoriku
Untaian kata lembut terngiang ngiang di udara pikiranku
Oh bunda, Kau yang terindah
Terpeleset pikiranku lama tak berjumpa
Sekian lama tak tersentuh kabarmu
Maafkan bila tak menyapa lebih dekat
Jauh nian diriku tak melihatmu
Wajahmu di awan selalu menghantuiku
Oh tuhan, lindungilah dia
Maafkan daku,
Belum bisa terbang kesana..
Oh Bunda, Ku Rindu Kau
5. Puisi Ulang Tahun Ibu
Ulang Tahun Ibu
Bunda..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
tapi kami, ketika engkau butuhpun kami belum menyadari..
Bunda..
kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..
Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa merasa lelah..
Trimakasih Bunda.. terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..
Love you Mom,
Aku tak akan pernah bisa membalas seperti cinta dan kasih yang telah engkau berikan kepadaku,
Sampai kapanpun!
6. Puisi Hari Ibu
Ibu yang Hebat Untukku
Tuhan menciptakan ibu yang hebat,,
ibu yang ngga pernah menua,,
Dia membuat senyumannya seperti cahaya ,,
dan Dia menjaga hatinya seperti emas,,
dalam matanya terpancar sinar bintang yang berkilau,,
dalam wajahnya terdapat banyak bunga yang indah,,
Tuhan menciptakan ibu yang hebat,,
dan Dia memberi ibu itu untukku,,
Pantaskah Aku
Ku duduk berdiam diri
Wanita yang mulai renta ku pandangi
Wanita yang selama ini mengasihi
Serta merawatku sepenuh hati
Seorang wanita yang tak kenal mengeluh
Yang tak peduli dipelipisnya berjuta peluh
Yang bekerja keras tak kenal waktu
Hanya demi kesuksesanku
Tapi pantaskah aku ?
Masih dicintainya
Masih disayanginya
Masih menjadi kebanggaannya
Aku hanyalah anak tak tau diri
Yang hanya tidur dan pergi setiap hari
Yang membentaknya kala dinasihati
Yang manja dan mementingkan diri sendiri
Pantaskah aku, ibu ?
Mendapat kasih sayangmu
Mendapat cinta tulusmu
Memanggilmu seorang ibu
Aku marah,
Aku benci,
Pada diri sendiri
Mengapa baru ku sadari ?
Aku mengecewakannya
Aku beban hidupnya
Aku berdosa padanya
Pantaskah aku,
Mendapat surgamu ibu ?
Ibu
Bait-bait dunia terangkai membingkai
Wacana pun berurai
Hiasi jendela
Menyemai
Bergulir waktu meremas raga
Usia pun menua
Kau renta
Ibu
Keriput menyirat rona senja
Tertatih menapak dunia
Kau lelah
Ibu
Berkubang keringat memuntah merah
Kauperas sekuat daya
Bagi kami
Anakmu
Terseok menahan beban punggungmu
Kaujunjung luahan darma
Bagi kami
Putramu
Gulita lara menindih ringkih
Pejam netra mengatup
Tergolek lemah
Ibu
Maafkanku tiada mampu membalasnya
Hanya hamparan doa
Mengiring bahagia
Bagimu
Puisi Bunda Jiwa Terindah
Terlihat senyum tulusmu
Terasa doamu yang tak pernah henti
Tercipta kasih sayang tulusmu
Tak akan tergantikan
Wahai kau wanita terhebat
Kaulah segalanya untukku
Di saat ku bahagia
Air mata kebahagiaan terpancar bersinar
Di saat ku sedih
Air mata doamu tiada pernah berhenti
Tiada pernah mengeluh
Tiada pernah kecewa
Tiada pernah lelah
Jiwamu sungguh indah
Akan selalu ku ingat
Cerita ini akan selalu ku kenang
Engkau selalu ku doakan sepanjang hidupku
wahai kau wanita terhebat, IBU
Puisi Ibu Kasih Hatiku
Kasih Hatiku
Kian hari kian ku ingat
Masa waktu bersamanya
Semakin ku jauh darinya
Semakin kuat rasa
Tuk selalu ingin bersamanya
Aku tak mengerti akan semua
Bagiku
Dialah selimut penghangat
Di kala dingin malam menyayat
Dialah kapas penghapus
Di kala tetes airmata terjatuh
Dialah sandaran terhangat
Di kala pilu hatiku menerjang
takkan pernah ada
Yang dapat menggantikannya
You are my guardian angel MOM
Ibu
Engkau
Adalah malaikatku
Kasihmu sepanjang waktu
Kau melindungiku tanpa menggerutu
Tegar
Penuh sabar
Kau berjuang sendiri
Kala ditinggal sang suami
Mutiara
Ciptaan mulia
Kilaumu tiada tara
Karunia Khalik alam semesta
Engkau
Rela berjibaku
Rela menukar nyawa
Demi anak, sekalipun durhaka
Selamat Hari Ibu.
Do’amu Ibu
Ibu…!
Aku tahu…
Semua letihmu itu tulus
Dan…akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Ibu…!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Ibu…!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Ibu…!
Sabdamu adalah do’a
Do’a yang nyaring terdengar
Dan pasti… didengar !
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Bhakti, taat… menjaga hati
Itu saja…cari dan mesti kau beri
Puisi Jasa Seorang Ibu
Ibu,,,
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padaku waluapun aku suka marah-marah
Ibu¡,,,
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu,,
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan
Ibu,,,
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek
Ibu,,,
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku
Ibu,,,
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
7. Puisi Ibu Kartini
Puisi Untuk Ibu Kartini
Ibu Kartini
Kau adalah teladan bagi kami
Kau sejajarkan kami di mata dunia
Kau adalah cerminan bagi kami
Ibu Kartini
Meski kau telah tiada
Namun semangat dan perjuanganmu
Masih menyemangati kaum hawa di seluruh nusantara
untuk ikut berperan serta dalam pembangunan bangsa Indonesia
Lihatlah kini kartini-kartini sekarang
Yang terus berjuang dalam semangatmu
Mulai dari guru sampai capres
Mulai dari dapur sampai Istana
Semua kini bisa berkarya
Walaupun terkadang masih direndahkan
Walau terkadang masih dilecehkan
Tapi
Mereka kini bisa berkarya
Tidak hanya sekedar meminta
Dan sekedar menerima
Lihatlah ibu
Betapa agung perjuanganmu
Kini aku bisa ikut berbangga
Melihat hasil perjuanganmu
Sekarang para kartini muda
8. Puisi Untuk Kedua Orang Tua
Saat Aku Menyatu Dalam Tubuhmu
Ketika dulu aku masih menyatu dalam ragamu..
Ku temukan Sebuah kehangatan serta keindahan di dunia itu..
Kemanapun jejak kakimu melangkah, ragaku selalu ikut menyatu dalam tubuhmu..
Tak sedikutpun aku rasakan keluhanmu dengan kehadiranku di tubuhmu yang ku anggap itu adalah duniaku..
Dan hanya suara kasih sayanglah yang selalu kudengar dalam menanti kehadiranku..
Hingga tibah saatnya..
Tuhan menakdirkan aku untuk keluar dari kenyamananku menuju pada dunia baru..
Gema suara adzan yang pertama kali kudengar telah menyambut kedatanganku didunia baru ini ialah ayahku..
Tuhan.. Seperti inikah dunia yang ingin kau perkenalkan padaku.
Dunia yang penuh dengan tantangan dan ujian dalam menggapai Ridho-Mu..
Tapi lewat ajaranmulah untuk menyuruhku berbakti pada kedua orang tuaku hingga aku bisa menggapai Ridho-Mu..
Teruntuk ibuku,,,
terimakasih atas kasih sayang yang selama ini kau berikan padaku.
Engkau adalah syurgaku akhiratku..
Teruntuk ayahku,,,
terimakasih atas tetesan keringat yang kau korbankan demi menghidupiku melengkapi semua kebutuhanku dan engkau dalah syurga duniaku
Maka aku butuh ibu dan ayahku agar aku bisa mendapatkan syurga dunia dan akhiratku
9. Puisi Untuk Ayah Tersayang
Rindu Kasih Sayang
Kau ajarkan ku bermimpi dan berbuat
Kau ajarkan aku jadi yang terbaik
Petuah nasihat, perintahmu
Teringat kental dalam memori
Hingga kini ku beranjak dewasa
Aku rindu kasih sayang itu
ayah
10. Puisi Untuk Ibu Guru Tercinta
Guru Samudera
Kita ini tuna muda di tengah samudera,
Tak tahu apa selain koloni saja,
Spesies luar begitu asing,
Dunia ramai kejam dan selalu bising,
Kau buka dengan pena,
Tabir misteri generasi kita, Kau bilang itu semua cakrawala,
Luasnya ilmu Sang Pencipta,
Jubahmu telah memudar bu,
Tapi jasamu untukku,
Jadi jalan memakmurkan hidupku. Selamanya
(Untuk Ibu Guru ku)
11. Puisi Ibu Pendek
Ibu
Ibu,,,
dalam linangan air mata akupun begitu
dalam ungkapan doa akupun meminta
sama seperti dahulu saat mengintipmu dalam sholat malammu
kusebut jua namamu ibu dalam tetes airmataku
kuyakin kau berduka menatap rautku dalam isak
lemas terkulai aku dihamparan sajadahku
ingatmu adalah kekuatanku sorga kupinta bagimu ibu
dalam airmataku bersama doaku
Ibu
Betapa besar kasih sayangmu
Menghadirkan ku ke bumi ini
Membuatku mengenal surya
Melihat mentari indah menyingsing
Oh ibuku,,
Betapa beratnya pengorbananmu
Memikul ku dalam kandungan
Letih kan badan yg sudah lemah
Ibu ku,,,
Kaulah pelangi dalam jiwaku
Kaulah cahaya surga bagiku
Menerangi ku dalam gelap nya malam
Untuk Ibuku Tercinta
Ku ingin,
Menghirup udara yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.
Ibu,,,
Ku hanya ingin selalu bersamamu.
sepanjang waktuku
Kesunyian Ibu
Dahinya adalah jejak sujud yang panjang
Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya
Derai air mata di pipinya telah mengering
Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya
Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasa Berdoa bukan untuk dirinya
Bunda
Bunda,,,
Dikala kusebut namamu
Tampak olehku wajah manismu
Senyummu menyiratkan kasih sayang
Sinar matamu melambangkan ketulusan
Bunda,,,
Kau laksana sang surya
Menerangi relung-relung jiwa
Kau bagaikan embun pagi
Menyejukkan kedamaian hati
Oh bunda,,,
Jasamu tiada tara
Manjamu melambangkan cinta
Meski kini kau telah tiada
Bayangmu selalu menyapa
Kasihmu hidup sepanjang masa
Baca juga: 6 Renungan Rohani Kristen Untuk Ibu Rumah Tangga
Puisi Ibu
Judul Puisi Ibu : Cintra Keagungan Lambang Kasih Suci
Ibu oh Ibu, engkaulah
Citra keagungan dan ketulusan hati
Dalam mengasihi dan menyayangi
Maka bersama doa restumu, kami melangkah
Menempuh perjalanan, menyibak rintangan,
Menembus badai topan
Menyongsong matahari harapan
Menjadi manusia melia yang keberadaanya
Membawa manfaat dan untaian makna
Ibu oh Ibu, lambang kasih suci
Di keteduhanmu kami menikmati nuansa firdausi
Bersama ayah, adik, dan kaka yang saling menyayangi
Mewujudkan keluarga bahagia, dan dari sinilah
Kami berangkat menuju medan juang dan berkiprah
Dalam studi, berkarya, beribadah
Merajut jati diri beradab berbudaya
Ibu oh Ibu, engkau jualah
Nurani kemanusiaan penuh pengabdian
Teladan dalam keikhlasan dan perjuangan
Menjadi insan bermartabat
Ibu mengambil peran dalam kancah di masyarakat
Setia membersamai suami dan kami
Menyemangati dalam meraih prestasi
Penuh sikap peduli dan rasa simpati
Ibu oh Ibu,
Kepadamu kami berbakti
Bersamamu saling menyayang dan mengasihi
Saling memuliakan dan menghormati
Menerjemahkan ajaran Illahi.
Puisi Untuk Bunda
Judul : Samudra Kasih Bunda
Ibu selalu memberi, memberi, memberi
Sedari kita kecil hingga dewasa
sampai dia pun tutup usia
Kasih sayangnya pancaran kasih sayang Tuhan
Tulis ikhlasnya pancaran tulus ikhlas Tuhan
Dia samudra amat dalam dan langit luas kehidupan
Dia seindah kerajaan burung-burung dan terumbu karang istana ikan
Yang menjajikan kedamaian dan hidup bahagia
Dia benteng pelindung atas bencana menimpa
Meski tubuhnya sendiri renta
Ibulah cahaya-cahaya di kegelapan
Pandu penunjuk jalan lurus
Karena hati dan cintanya yang tulus
Pengorbananmu, Buda, iklas sumbangsihmu
Teladan bagi banyak hal yang bernama baik
Dengan akhlak dan cantik
Dari rahimu kan lahir anak-anak salih-salihah
Di telapak kakimu tergelar surga
Karena selalu kau jaga langkahnya
Di hadapan ibu yang mulia
Terkaparlah anak-anak durhaka
Ialah mereka yang mengingkari dan mengkhianati
Tulus mendalam kasih sayangmu
Yang lalai dan lupa karena tipu daya dunia
Maka samudra ampunmu, Buda, kumohonkan sepenuh kalbu
Jika kami pernah bersalah, berdosa
Seringnya mengecewakan dan menyesakkan nafasmu
Adapun doa restumu, Buda, panjatkan dan limpahkanlah
Untuk putra-putri yang mendambakanmu
Sebelum kami berangkat mengayun langkah
Membuka lahan-lahan kehidupan.
Baca juga :
Contoh Puisi Karya Taufik Ismail
Contoh Puisi Ulang Tahun
PUISI IBU SINGKAT
Tak bisa aku berkata
Atas rasa syukur ini
Setiap saat kau habiskan waktu bersamaku
Pelukan hangatmu ddan cintamu menuntunku
Bijaksanamu membangunkanku
Ibu…
Cintamu tak pernah surut
Kala aku lemah,
Kau genggam tanganku
Agar aku kuat menjalani hidupku
Ibu…
Kuucapkan terimakasih padamu
Kau selalu menataku
Mengarungi waktu demi waktu
Kau selalu terjaga
Hingga saat ini
Ibu…
Kau selalu mengembalikanku menuju jalan kebenaran
Melalui nasehatmu
Maafku selalu kau terima
Terimakasih ibu
PUISI IBU SEDIH
Kala aku masih kecil
Aku masih di pangkuanmu
Kala itu pula aku tak pernah paham
Tentang apa yang kau tuturkan
Tentang apa yang kau lakukan untukku
Kala itu pula aku tak paham
Bagaimana pengorbananmu
Kau selalu mengajariku akan kebenaran
Hingga aku dewasa
Dan kini aku baru sadar
Sayangnya, kau sudah tak ada di sisiku
Aku merindukanmu, ibu…
Tuhan…
Berilah balasan akan segala pengorbanan ibuku..
Puisi Ibu Karya Chairil Anwar
Ibu…
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanta aku lemah
Ibu…
Tiap kali aku tersilap
Dia hokum aku dengan nasehat
Tiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam nan sepi lalu bermunajat
Tiap kali aku dalam kesakitan
Dia obati aku dengan penawar dan semangat
Dan kala aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…
Tak pernah aku melihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Sungguh begitu kuatnya dirimu
Ibu…
Aku sayang padamu
Tuhanku…
Aku berdoa pada-Mu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…
PUISI IBU KARYA GUS MUS
Ibu…
Kaulah gua teduh
Tempatku bertapa bersamamu
Sekian lama
Kaulah kawah,
Dimana aku meluncur dengan perkasa
Kaulah bumi
Yang bergelar lembut bagiku
Melepas lelah dan nestapa
Gunung yang menjaga mimpiku
Siang dan malam
Air mata yang tak hentinya mengalir
Membasahi dahagaku
Telaga tempatku bermain, berenang, dan menyelam
Kaulah ibu, laut, dan langit
Yang menjaga lurus horisonku
Kaulah ibu, mentari, dan rembulan
Yang mengawal perjalananku mencari jejak surga di telapak kakimu
(Tuhan…
Aku bersaksi
Ibuku telah melaksanakan amanah-Mu
Menyampaikan kasih sayang-Mu
Maka kasihilah ibuku
Seperti Engkau mengasihi kekasih-kekasih-Mu
Amin)
PUISI IBU KARYA ZAWAWI IMRON
Kalau aku merantau
Lalu datang musim kemarau
Sumur-sumur kering
Daunan pun gugur bersama reranting
Hanya air matamu ibu
Yang tetap lancar mengalir
Bila aku merantau
Sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
Di hati ada mayang siwalan memutihkan sari-sari kerinduan
Lantaran hutangku padamu tak kuasa ku bayar
Ibu adalah gua pertapaanku
Ibulah yang meletakkan aku di sini
Saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
Ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
Akupun mengangguk meski kurang mengerti
Bila kasihmu ibarat samudera
Sempit lautan teduh
Tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
Tempatku berlayar, menebar pukat dan melembar sauh
Lokan-lokan, mutiara dan kembang lau semua bagiku
Kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
Namumu, Ibu, yang kan kusebut paling dahulu
Lantaran aku tahu
Engaku ibu dan aku anakmu
Bila aku berlayar lalu datang angina sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
Ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
Sesekali datang padaku
Menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku.
PUISI IBU ANAK SD
Berdiri ku berdiam diri
Perempuan yang mulai renta sekilas ku pandangi
Perempuan yang sepanjang hari mengasihi diri ini
Merawatku dengan sepenuh hati
Perempuan yang selalu mengenalku
Kala ku kecil, selalu di sampingku
Menuntun lalu mengajariku banyak cara
Berjalan dan berkata
Perempuan yang tak kenal kata lelah dan keluh
Yang tak peduli pelipisnya berjuta peluh
Yang selalu bekerja keras sepanjang waktu
Demi masa depan dan kesuksesanmu
Ibu…
Kau yang melahirkanku
Kau yang menyusuiku
Kau yang mengasuhku
Dengan penuh kasih sayang
Ibu…
Kau yang mengajariku berkata
Kau yang mengajariku berjalan
Kau pun yang mengajariku berproses
Dengan penuh kesabaran
Ibu…
Kau selalu menasehatiku
Kau selalu menjagaku
Dengan penuh cinta kasihmu
Karena itu, terimakasih ibu.
PUISI IBU CERIA
Terlihat wajah berseri nan senyum tulusmu
Terasa untukku tak pernah berhenti doamu
Tercipta kasih sayang tulusmu
Takkan terganti oleh siapapun itu
Kau perempuan terhebat bagiku
Kau adalah segalanya bagiku
Di kala bahagia dan sedihku
Selalu kurasa harap dan doamu
Tiada engkau mengeluh
Tiada engkau kecewa
Tiada engkau lelah
Tiada engkau berkeluh kesah
Cerita tentangku bersamamu kan ku kenang selalu
Senantiasa engkau ku doakan selama hidupku
Wahai engkau perempuan mulia nan terhebatku
Ibu….
Adalah manusia yang tangguh
Wanita yang membawa ku pada pada dunia
Membawa pada ceriaku
Lalu pada tawaku
Belaikasihnya begitu lembut
Nasehatnya yang tak berakar dalam kalbu
Tatapan wajahnya yang menduhkan
Menjadi alasanku tuk rindu selalu
Senyum bahagiaku menjadi bahagianya
Bahagianya cukup sederhana
Aku tumbuh sehat dan ceria
Aku menjadi orang baik dan berguna
PUISI IBU TERCINTA
Bunda (Karya: Ari Burhani)
Sarat rasa cinta dengan tulus diberinya
Tiada dengan tidak makna pada tiap ucapan kata
Usapan kasih selalu, gumam kecilpun terus berlagu
Sesaat terlupa
Lepas dari sadar kita
Balaspun tak diminta olehnya
Ajar sikap terarah, lenyap topang siap direngkuh
Lenyap perasaan gundah pun hadirkan suasana teduh
Sesaat terlupa
Lepas dari sadar kita
Balaspun tak diminta olehnya
Cukup bentuk jiwa bijaksana
Banyak lencana pantas tertuju baginya
Tiap manusia yang dilahirkan ingat lekatlah budi luhurnya
PUISI IBU BAHASA INGGRIS
Mom…
You have given me birth by risking your life
You have raised me with all your own sweat
You have given all your love for me
You took care of me with all your heart
You also education me with great affection
Mom…
You taught me how to walk
You taught me how to speak
Every day and night you spend your time for me
When hot and cold you always fight for me
Mom…
Thanks for your sacrifice
Thank you for your love
Thanks for your time
Thank you for everything
Although I know my thanks is not mean for you
It will not be able to replay your services
Thanks, Mom…
For the strength, love, and care
For in the world that is quite rare
For being my guardian and my guide
Yard by yard
You have bever let others change who you are
You have always shown me that
You are my favorite star
You move through the unknown with strength
No matter how far the length would
Have never been here today
Without your unbounded love
Without your ultimate sacrifice
Without the support I needed
Without your motherly advice
I never would have succeeded
I could never stay above
I just wanted you know
I will always stand by your side
I will give back and be your guide
I will fight for you in the hard time
And I will never lose my faith in you
Thanks, Mom
I love you so much
Never forget the your support
PUISI IBU 4 BAIT
Terdiam kusejenak dalam renungan kala
Bayang wajahmu datang menyapa
Lalu waktu kembali ke belakang
Membuka memori masa kecil nan terkenang
Tetesan air mata hingga keringat berjuang menghadapi maut
Demi kedatangan sang buah hatinya
Bahagia tak terkira
Di kala dia mendengar tangisan pertamaku
Kala ku mulai belajar berbicara
Dia mengenalkanku dengan kata-kata
Kala ku belajar berjalan
Dia selalu menuntunku hingga sampai tujuan
Kasih sayang itu tetap sama sepanjang masa
Tak lekang oleh usianya
Kupersembahkan doa padanya
Semoga Tuhan memberinya hidup bahagia selamanya
PUISI IBU 3 BAIT
Kau tak perlu menempuh ribuan mil, ibu
Biarkan aku saja yang melakukan itu
Kau tak perlu menempuh ribuan mil, ibu
Karena engkau adalah tempat kepulanganku
Tunggulah di sana untukku, Ibu
Di rumahmu
Tempat engkau dan aku bermain dan bercanda
Tempat aku bermanja ria
Tunggulah di sana untukku, Ibu
Rajutlah harap dan doa untukku
Sampai aku pulang membawa sekantong cinta dan rindu
Sampai aku melihat raut muka berseri darimu
“Membaca Wajah Ibu” Karya: Mustafa Ismail
Di situlah bintang itu
Terselip dalam kelopak matanya
Tetap indah, tetap cerah
Akupun larut dalam sinarnya
Di situlah laut
Mengalir hawa nan dingin
Untuk setiap perjalanan
Tetap teduh, tetap biru
Yang membuatku selalu terpana dan rindu
Di situlah sumur
Yang tak pernah lelah memberi
Dan aku adalah gayung
Yang masih tetap menimbanya
PUISI IBU 2 BAIT
Saat di rumah ibu adalah guru bagiku
Saat di lapangan ibu adalah pelatih bagiku
Saat di taman bermain ibu adalah penjagaku juga pelindungku
Saat ku sakit, ibu adalah dokter untukku
Di ranjang tidurku, ibu adalah seorang pengasih
Di rumah pula, ibu adalah koki terhebat di sepanjang masa
Kala ku melangkah pergi, ibu adalah pemesan terbaik bagiku
Terimakasih atas multiperanmu, Ibu
Dia adalah malaikat
Dia juga bidadari tak bersayap
Pejuang nan begitu kuat
Tuk hidup dan kehiduapan
Dialah ibu…
Yang penuh kasih dan sayang
Yang penuh kelembutan belaikasihnya
Yang tak hentinya berharap, berdoa demi anaknya
Pepatah berkata “Surga di Telapak Kakimu”
Begitupun ridlomu adalah ridlo Tuhan
Nasehatmu menyejukkan pikirku
Dan doamu mudah terijabah oleh-Nya
Terimakasih ibu…
Lindungi dia, wahai Tuhanku
Pula bahagiakan dia, wahai Tuhanku
Sediakan surga yang teramat indah untuknya suatu nanti
PUISI IBUKU
Ibuku..
Ku tau
Kini usiamu tak lagi muda
Namun, untukmu ku belum bisa apa-apa
Ibuku…
Ku tau
Kakimu tak sekokoh dulu
Kala kau mengandungku, memangkuku, dan mendampingiku
Ibuku..
Tak ada yang berubah tentang kasih dan sayangmu
Kadang ku tak menyadari akan hal itu
Karna ku tenggelam dalam egoku
Ibuku..
Ku tau…
Lidahmu adalah penawar racun sakitku
Tamparmu adalah penyadar hidayahku
Ibuku…
Bagiku…
Tak ada yang sepadan dengan sebuah kata kias
Karena hanya kata Ibu itu saja yang pas
PUISI IBU MENYENTUH HATI
Ku tau ibu
Kau sembunyikan letihmu dalam senyummu
Derita maam dan siang selalu menghampirimu
Tak sedikitpun terhenti langkahmu
Tuk bisa memberi harapan baru bagiku
Kadang cacian pun menghampirimu
Kadang pula hinaan melintasi jalanmu
Namun, kau tak pedulikan itu
Bahkan kau terus melangkahkan kakimu
Demi tuk masa depan anakmu
Ku tau ibu
Bukanlah setumpuk emas yang kau harap dariku
Bukan tumpukan uang yang kau minta dalam hasilku
Bukan pula sebatang perunggu dalam kemenangan ku
Namun, keinginan hatimu kebahagianku
Kau selalu berkata padaku
Tentang nasehat, pesan, dan rasa sayangmu
Akupun begitu ibu
Aku bisa apa untukmu
Doalah yang selalu kupanjatkan untukmu
PUISI IBU PENDEK
Kau ibu
Manusia pertama yang ku kenal
Sebaliknya, kau mengenalku lebih dari segala
Karena aku anakmu
Ibu
Orang yang kusayang
Begitupun engkau
Orang yang menyayangku selalu
Dalam setiap waktu
Kasihmu tak bermuara
Sayangmu tiada tara
Pengorbananmu tak terkira
Ketulusanmu tiada duanya
Menetes air mata
Jangan di tahan
Luapkan rasa hatimu
Tapi kau tersenyum selalu
Tersenyum
Dan melembutkan gaarisnya
Mengikhlas
Dan tegar dan menghadapi kehidupan
Selalu tenang
Engaku bersembunyi
Dari rasa sesak
Selalu kau tampil dengan kelembutan
Ibu..
Doa terperanjat
Dengan kedua telapak tanganmu
Engkau menengadah pinta hajat
Ibu…
Terlintas senyummu
Pada getar rasamu
Sampai terasa tenang hatiku
PUISI IBU TERSAYANG
Cintanya sungguh tak terkira
Sarat akan hikmah kata-kata mutiara
Penuh makna di setiap nasehatnya
Halus lembut belaikasihnya
Tentang jarak yang terpisah dengan buah hatinya
Tak lantas menunjukkan air matanya
Sesungguhnya tak karuan tanggung pedihnya
Kala harus berpisah dengan buah hatinya
Tak pernah lelah dia memanjatkan doa
Walau kadang kitapun lupa akannya
Tak pernah pula bersumpah bala
Walau tutur dan sikap menyakitinya
Doanya laksana anak panah
Oleh-Nya mudah diijabah
Dia laksana bidadari sederhana
Yang tak perlu kita puji tuk memberikan yang sempurna
PUISI IBU LENGKAP
Dari segumpal darah aku dalam rahimmu
Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya
Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu
Hingga aku lahir ke dunia ini
Kau jaga, rawat, dan lindungi aku
Kau ajari aku bertutur kata
Kau ajari aku bertindak tanduk
Kau ajari aku baik buruk
Menjalani semua itu
Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu
Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira
Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku
Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati
Mencurahkan segala kasih sayang
Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu
Tak peduli apa kata orang banyak
Kau pahlawan pribadiku
Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku
Senyum manis selalu terpancar darimu
Yang selalu menguatkan batinku
Sinar cintamu kan ku kenang selalu
Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku
Dengan cara apapun itu
Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu
Aku sadar dan tau
Tiada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmu
Kini baktiku seakan tiada sempurna
Pengabdianku padamu kurang rasanya
Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Hanya doa ku panjatkan
Hanya terimakasih ku padamu sampaikan
Baca juga: 6 Renungan Rohani Kristen Tentang Ibu Hamil dan Syukur Kehamilan
PUISI IBU HEBAT
Terlihat samar di matamu nan bening
Bagai permata safir
Cintamu yang tiada akhir
Tersirat di wajahmu nan teduh
Bagai pendekar hatiku
Tersirat senyummu penuh arti
Lemahmu, bagai telaga kautsar
Menawan hati juga menyejukkan
Bunda…
Kutitip setitik air mata
Pada hujan tentang rindu yang tiada tara
Agar ia sampai menjumpaimu di suatu kala
Bunda…
Kutitipkan semua rasa cinta
Pada mentari yang tak kenal asa
Agar ia menjumpaimu kala muncul hingga senja
Bunda…
Ku titipkan semua rasa sayangku
Pada bintang yang berkelip indah
Agar ia selalu menghias setiap malam syahdu
Bunda…
Aku tetap sama dengan yang dahulu
Selalu menyayang, mencinta, dan merindumu
Karena akupun tetap buah hatimu
PUISI IBU MENYENTUH HATI
Di setiap irama tubuhmu
Kau selalu menyapa
Dalam kepenatan yang tak terbisikkan
Kau selalu mendekap
Kini usiaku telah berubah
Kini aku bukan lagi anak-anak
Karena kaulah yang membentuk jiwa mentah diri ini
Kau yang membantu mengolah emosi labilku
Kau yang selalu memberiku kata bijak
Nasehat yang senantiasa ku laksanakan
Kau yang selalu menyayangku di setiap waktu
Pagi, siang, pula malam
Kau pengantar luasnya pengetahuanku
Kala kamus kota kataku hanya setitik air menetes
Kaupun memenuhinya sampai menjadi sebuah lautan
Yang mengantarkanku beragam pengetahuan
Kau adalah kilau bintangku
Yang tak pernah terlupa
Bahkan oleh rangkaian huruf sejarah peradaban manusia
PUISI IBU CIPTAAN W.S RENDRA
“Jangan Takut Ibu”
Matahari musti terbit
Matahari musti terbenam
Melewati hari-hari fana
Ada kanker payudara, ada encok, pun ada uban
Ada gubernur sarapan bangkai buruh pabrik
Bupati mengunyah aspal
Anak-anak sekolah dijadikan bonsai
Jangan takut, Ibu!
Kita harus bertahan
Karena ketakutan, meningkatkan penindasan
Manusia musti lahir
Manusia musti mati
Diantara kelahiran dan kematian
Bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki
Serdadu-serdadu Jepang memenggal patriot kepala Asia
Ku Klux Klan membakar gereja orang Negro
Begitupun teroris Amerika meledakkan bom di Oklahoma
Memanggang ibu-ibu, bayi-bayi, pun orang tua
Di Miami dirampok dan dibunuh pula turis Eropa
Serdadu Inggris membantai para pemuda di Irlandia
Orang Irlandia meledakkan bom London yang tentu taka man
Jangan takut, Ibu!
Jangan mau diancam
Jangan mau digertak
Sebab ketakutan juga meningkatkan penjajahan
Sungai waktu
Telah menghanyutkan keluh-kesah mimpi yang merangas
Keringat bumi yang menyangga peradaban insan
Menjadi mercury juga uranium
Tapi, jangan takur, Ibu!
Bulan bagai alis mata terbit di ulu hati
Rasi galaksi Bima Sakti berzikir di dahi
Aku cium tanganmu, Ibu
Rahim dan susumu adalah persemaian harapan
Kekuatan ajaib insan
Dari zaman ke zaman
PUISI IBU INDAH
“Ibuku Dahulu”
Karya: Amir Hamzah
Ibuku dahulu pernah marah padaku
Diam ia tiada berkata
Pun aku lalu merajuk pilu
Tiada peduli apa yang terjadi
Matanya selalu mengawasi daku
Walau bibirnya sama sekali tiada bergerak
Rautnya masam menahan sedan
Hatinya pun pedih sebab lakuku
Aku berkesal hati
Menurutkan setan, mengkacau-balau
Jurang celaka sudah terpandang di muka
Kusongsing pula, agar cedera
Bangkit ibu dipeganglah aku
Dirangkumnya lalu segera dikucupnya aku
Serta dahiku berapi pancaran mereka
Sungguh sejuk sentosa turun kalbu
Begitupun engkau
Ibu, bapak, pula kekasih
Berpadu dalam dirimu
Mengawas dalam dunia daku
PUISI IBU KARYA KHALIL GIBRAN
Ibu adalah segalanya
Dialah penghibur dalam kesedihan
Pemberi harapan di dalam penderitaan
Pemberi kekuatan di dalam kelemahan
Dialah sumber cinta, belas kasih, simpati, dan pengampunan
Manusia yang kehilangan ibunya
Berarti kehilangan jiwa sejati yang selalu memberinya berkat
Pun menjaganya tiada henti
Segala sesuatu pun di alam ini
Melukiskan tentang susuk, ibu
Matahari adalah ibu dari planet bumi
Yang memberikan makanannya dengan sinar panasnya
Matahari tiada pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari
Hingga matahari meminta bumi tuk tidur sejenak
Dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung
Pula anak-anak sungai
Dan bumi adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik
Bagi buah-buahan dan biji-bijian
Ibu sebagai pembentuk dasar di seluruh kewujudan
Dan adalah roh kekal, penuh cinta juga keindahan
PUISI IBU KARYA CAK NUN
Bila kau menangis
Bundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya
Bila kau bersedih
Bundamu yang kesakitan
Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak tuk bundamu
Dan jangan sekalipun kau
Membuat Tuhan naik pitam padamu
Kala bundamu menangis
Para malaikatlah yang menjelma
Menjadi butiran-butiran air matanya
Dan cahaya yang memancar dari airmata bunda
Membuat para malaikat itu silau dan marah padamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci
Hingga Allah tak melarang mereka tatkala menutup pintu surga
PUISI KARYA WIJI TUKUL
Ibu pernah mengusirku
Pergi dari rumah
Namun, menangis kala aku susah
Ibu tak bisa memjamkan matanya
Jikalau adikku tak bisa tidur sebab lapar
Ibupun kan begitu marah
Kala kami berebut jatah makan
Yang bukan hak kami
Ibu memberi pelajaran keadilan kepada kita
Dengan kasih sayang
Ketabahan ibuku
Mengubah rasa sayur murah menjadi sedap
Ibupun menangis kala aku mendapat susah
Dan ibu menangis kala aku bahagia
Ibupun menangis kala adikku mencuri sepeda
Dan ibu menangis kala adikku kelar dari penjara
Ibu,
Adalah hati yang rela menerima
Walau selalu disakiti anak-anaknya
Penuh ampun dan maaf
Kasih sayang ibu adalah sinar keghaiban
Tuhan membangkitkan haru insan dengan kebijakan
Ibupun yang mengenalkanku kepada Tuhan
PUISI IBU DAN AYAH
Ibu, ayah…
Terima kasih tuk semuanya
Terima kasih tuk kesempatan hidup
Sebab engkau, aku bisa merasa udara dunia
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Terimakasihku tuk kasih sayang engkau
Kasih sayang engkau, tiada duanya bagiku
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Terimakasihku atas cinta
Cinta engkau padaku tiada tara
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Terimakasihku tuk senyum
Senyum engkau membuatku nyaman bersama
Ibu, ayah…
Ku ingin engkau sehat selalu
Supaya engkau merasakan kesuksesanku
Sungguh ku inginkan itu
Ibu, ayah…
Ku ingin engkau bahagia selalu
Bagiku bahagiamu adalah bahagiaku
Sebagaimana engkaupun bahagia kala ku bahagia
Ibu, ayah…
Ku ingin engkau sehat selalu
Sehatmu begitu berharga bagiku
Agar ku bisa memandang sinar wajahmu di setiap waktu
Ibu, ayah…
Ku cinta kalian berdua
Sebagaimana kalian mencinta diriku
Sebagaimana mentari yang mencintai bumi selalu
Ibu, ayah…
Ku kan mengingat nasehat kalian selalu
Ku kan menjalankan nasehat kalian selalu
Pun kan kusimpan dalam ruang hatiku
Ibu, ayah…
Terimakasihku tuk semuanya
Semua yang telah engkau berikan untukku
Pengorbanan kalian terlalu banyak untukku
Maafkan diriku
Wahai ayah ibu
Baca Juga:
Contoh Puisi Perpisahan Sekolah
Contoh Puisi Keindahan Alam Indonesia
Kumpulan Puisi Guru Tercinta yang Menyentuh Hati
Sumber : Kumpulan Puisi
Itulah tadi kumpulan puisi ibu sedih menyentuh hati Terbaru dan Terlengkap 2023 dalam berbagai tema (terbaru) yang bisa Anda bacakan dengan berbagai kegiatan. Tentunya beliau akan merasa begitu bahagia ketika mendengarnya terlebih jika bertepatan pada hari ibu. Sebagai anak pun sudah menjadi keharusan untuk memperingatinya.
Ibu merupakan sosok yang paling penting dalam kehidupan seseorang sehingga harus dihargai perjuangannya. Sudah menjadi kewajiban bagi seluruh anak-anak untuk senantiasa menghormati dan menuruti apa perintahnya.