4 Puisi Tentang Badai / Gelombang Pasang yang Menyentuh Hati

Puisi Tentang Badai Terbaru dan Terbaik 2023 – Bencana alam yang terjadi memang bisa disebabkan karena berbagai hal sehingga tidak bisa dihindarkan oleh manusia, mereka hanya dapat berusaha untuk menyelamatkan diri dan barang berharga lainnya seperti perhiasan dan dokumen penting agar tetap aman di dalam tempat tinggal.

Puisi tentang badai atau gelombang pasang menunjukkan bahwa cukup banyak bencana yang terjadi di Indonesia, bahkan beberapa diantaranya sudah dianggap sebagai momen tahunan bagi sebagian besar warga di kota-kota besar seperti banjir dan tanah longsor khususnya di musim penghujan.

Badan dan gelombang pasang ini akan terjadi di pesisir pantai namun juga bisa menyebabkan peristiwa lainnya. Bencana ini bisa saja diperparah akibat adanya angin yang cukup kencang sehingga menyapu apapun ada di depannya, tentu saja peristiwa seperti ini juga berbahaya bagi siapapun.

Baca juga: Doa Kristen Saat Badai

Puisi Hujan Badai / Gelombang Pasang

ilustrasi badai
ilustrasi badai

berikut ini contoh puisi tentang badai/ gelombang pasang yang sudah biasa terjadi di berbagai tempat. Jenisnya pun bermacam-macam seperti angin topan, angin puting beliung dan sebagainya. Fenomena ini menggambarkan cuaca ekstrim mulai dari hujan es hingga badai pasir.

Judul: Hujan Badai

Karya Rustam Effendi

Bersambung kilat di ujung langit,
Gemuruh guruh berjawab-jawaban
Bertangkai hujan dicurah awan,
Mengabut kabut sebagi dibangkit.

Berhambur daun di badai angin,
Pakaian dahan beribu-ribuan,
Berkalang kabut ketentuan,
Menakuti hati, menggoyangkan batin,

Begitulah pula di dalam hidup,
Lebih hebat, lebih dahsyat badai bersabung,
Lebih berkabut, bercabul topan mengarung-garung.

Seorang tidak menolong kelud,
Hanya tatap, tidak goyang iman di jantung,
Yakin mengenal kepada tuhan, itu tertulung.

Judul: Badai Bertiup

Oleh Suko Waspodo

Badai bertiup, dan di pantai besar
Langit yang hampir hitam dan kejam membebani
Di mana penerbangan keabu-abuan petrel berlanjut
Yang membuatnya masih lebih pemakaman dan lebih buas

Angin puyuh pasir panik menyebar
Menuju cakrawala pucat di mana segalanya tampak tak nyata
Itu menyeret bukit pasir panggilan yang menyedihkan
Membuat murka angin dan tangisan kapal karam

Deru hijau yang bergetar pucat dalam kabut
Di bawah kabut kusam yang bergulung di atas laut
Melompat, melolong, dan meruntuhkan keributan buih

Dan dalam duka yang luas yang dipeluk oleh langit besi ini
Kita merasakan di dalam hati kita kepahitan yang tak terkatakan
Dari ciuman perpisahan kita yang dicambuk oleh musim dingin

Judul: Badai

Badai besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh lantak..
Saat kulihat bidadariku marah..
Pondasi cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan puing penyesalan yang mendalam..
Wahai bidadariku..
Dengarlah harapan dari sisa keyakinanku..
Ku ingin cinta kita sekuat karang..
Jangan biarkan rindu terkikis..
Jangan biarkan harapan kita menipis..

Judul: Hujan Badai Petir

Oleh Suko Waspodo

Jenis cuaca kesenanganku
Adalah hujan badai petir pasti
Karena ketika aku di rumah
Aku merasa cukup aman

Begitu juga bau luar
Saat seseorang sedang mengalami
Teramat cantik untuk tersenyum

Aku suka menonton hujan
Serang beberapa benda di luar
Sungguh menakjubkan untuk berpikir
Keajaiban ini terjadi di seluruh dunia

Hal lain yang juga aku suka
Rasa hujan menghantam kulitku
Tetesan kecil surga
Tenggelam di dalam

Aku suka badai ini
Saat mereka muncul dari langit
Awan semakin gelap
Angin berhembus kencang

Guntur dan kilat
Hujan turun
Memukul jalan
Membuat suara

Kala aku menatap ke luar jendelaku
Dan menyaksikan hujan turun
Aku bertanya-tanya apa yang bisa terjadi
Membuat tuhan ingin menangis

Baca juga:


Anda bisa membaca dan memahami puisi tentang badai atau gelombang pasang di atas yang mungkin juga pernah dialami secara langsung. Tentu kejadian ini terasa sungguh menakutkan karena dapat menyapu apapun di sekitarnya, bahkan bangunan dan pohon besar juga ikut terguncang.

Badai dan topan bisa saja terjadi tanpa diprediksi sebelumnya, Anda hanya perlu menyelamatkan diri dan berdiam diri di rumah hingga angin kencang ini kembali tenang dan tidak beresiko mengancam nyawa orang lain.

Bayu

Segala sesuatu memiliki kesudahan, yang sudah berakhir biarlah berlalu dan yakinlah semua akan baik-baik saja.

error: Konten dilindungi !!