4 Renungan Kristen Tentang Pengharapan Kepada Tuhan

Kristenly.com – Terkadang apa yang menjadi keinginan dalam hidup, tidak semuanya bisa menjadi milik Anda. Namun, bukan berarti berhenti berharap. Justru, Tuhan Yesus mengajak umatNya untuk melakukan renungan kristen tentang pengharapan.

Seseorang yang mempunyai keimanan kuat akan merasakan dirinya penuh dengan keyakinan akan Tuhan, hal tersebut meliputi apapun seperti masa depan. Sebagai umat Kristen percaya tentu harus patuh dengan Sang Bapa beserta dengan ketekunan serta pengharapan tinggi.

Berharap menjadi hal yang sangat tidak meyakinkan ketika melakukannya kepada sesama manusia. Namun, hal terbalik akan terasa saat menggantungkan harapan kepada Tuhan Yesus Kristus karena semuanya penuh dengan keyakinan sebuah pengabulan.

Dalam Alkitab telah banyak sekali pengajaran untuk hanya berharap kepada Allah. Dengan begitu, akan mendapatkan kemuliaan, keselamatan, hubungan semakin dekat dengan Tuhan Yesus, hingga masa depan cerah.

Baca juga: Renungan Kristen Tentang Iman dan Pengharapan

Renungan Kristen Tentang Pengharapan

ilustrasi pengharapan kepada tuhan
ilustrasi pengharapan kepada tuhan, sumber gambar: pexels.com

Berbagai macam cobaan dan penderitaan dalam hidup membuat manusia sering masuk ke dalam jurang keputusasaan. Agar selalu yakin dengan adanya takdir baik, cobalah memahami renungan kristen tentang pengharapan kepada Tuhan terbaru 2023 seperti berikut ini.

1. Hanya Kepada Tuhan Tempatmu Berharap

Dalam kehidupan kita pasti mempunyai kejadian yang menyenangkan dan kejadian yang menyakitkan. Namun, terkadang saat kita mengalami kejadian yang menyakitkan orang tersebut tidak bisa menerima keadaan. Ketika mereka tidak bisa menerimanya mereka mulai menyalahkan Tuhan atas keadaan yang mereka alami.

Ketika rasa marah mereka kepada Tuhan membawa mereka melakukan tindakan-tindakan yang akan membawa mereka menuju jalan kesia-siaan. Padahal mereka mengira bahwa jalan yang mereka tentukan dapat menuju ke jalan keluar, akan tetapi, ternyata tidak. Jalan yang mereka tempuh menjadi jalan kesesatan.

Berdasarkan Yeremia ayat 5 berbunyi Terkutuklah orang yang mengandalkan pikiran kepada manusia, yaitu pemikirannya sendiri, dan yang hatinya mulai jauh dari Tuhan.

Sehebat apa pun pemikiran manusia, kemampuan, dan kekuatannya memiliki batas tertentu. Hanya Tuhan lah yang kuasa-Nya tidak memiliki batas. Namun, untuk menyikapi masalah yang ada, kita harus tetap berharap pada kuasa Tuhan, tetapi kita juga harus berusaha dengan kemampuan milik kita, tidak ada yang perlu diragukan lagi atas kuasa-Nya

Walaupun seringkali kita merasa berat dalam menjalankannya, rasanya seperti tidak adanya jalan keluar sampai membuat perhitungan dengan Tuhan.

Berkata bahwa seolah-olah kita berkorban dan menjadi hambanya yang taat selama bertahun-tahun. Akan tetapi, mengapa Tuhan berlaku tidak adil dengan memberikan masalah yang begitu berat?

Perasaan kecewa, dan penderitaan yang kita alami ibarat orang yang tengah menantikan bayinya lahir, menunggu dan terus menunggu dengan rasa sakit yang tidak tertahankan. Untuk menanti sesuatu yang kita harapkan kita harus menekankan iman kita supaya tidak goyah saat ditimpa musibah.

Caranya adalah dengan setiap kali tertimpa musibah, kita berharap bahwa Tuhan akan memberikan jalan keluar bagi kita dengan cara-Nya. Cara Tuhan untuk memberikan kepada kita jalan keluar memang melalui cara yang tidak bisa dinalar oleh manusia yang paling pintar sekalipun.

Baca juga: Ayat Alkitab Tentang Iman Pengharapan dan Kasih

2. Tuhan Adalah Harapan Hidup Hamba-Nya

Berdasarkan kitab Mazmur ayat 5 berbunyi bahwa Engkaulah Tuhan, yang menjadi harapanku, yang menjadi kepercayaanku sejak semasa muda.

Ketika kita ditimpa masalah yang berat, masalah yang membuat kita merasa putus asa jangan lupa untuk selalu mengingat Tuhan. Karena kepada siapa lagi kita harus menggantungkan hidup kalau tidak kepada sang Pencipta. Jangan kamu berharap kepada manusia, karena ia hanya tidak lebih daripada hembusan nafas, berdasarkan kitab Yesaya ayat 22.

Kekayaan dunia memang dapat membutakan mata manusia. Jika kita menjadi kaya, akankah kekayaan itu bisa digunakan sebagai pengharapan untuk beribadah selain kepada-Nya? Tentu saja tidak. Tidak ada yang dapat menggantikan pengharapan hamba kepada Tuhannya.

Kita harus belajar dari Daud, ketika ia menjadi raja yang berkuasa ia tetap merasa takut akan Tuhan. Walaupun ia hampir memiliki segalanya, mulai dari fasilitas kerajaan yang mewah, kekayaan yang melimpah, angkatan perang yang melindunginya setiap saat. Akan tetapi, Daud selalu menaruh pengharapannya kepada Tuhan.

Ia sadar bahwa manusia memiliki batas kekuatan, tidak selamanya kita selalu bisa menyelesaikan semua masalah sendiri tanpa campur tangan Tuhan. Bukan berarti kita muda dan kuat kita bisa menyelesaikannya, karena semua ada masanya. Semua kekuatan yang kita punya ada memiliki batasnya masing-masing seperti kekuatan dan kekuasaan. Hanya Tuhan yang memiliki kekuasaan tanpa batas atas seluruh alam semesta, dan atas semua makhluk-Nya.

Karena itulah mengapa kita tidak mengharap kepada Tuhan saja saat keadaan menjadi begitu sulit. Tuhan tidak pernah mengecewakan hamba-Nya sedikitpun. Hanya hamba-Nya saja yang selalu mengeluh ketika ada masalah, ketika diuji Tuhan dengan berbagai ujian. Sampai mereka lalai kemudian berusaha untuk mencemooh Tuhan karena memberikan masalah kepada mereka.

Oleh karena itu, janganlah kita berusaha untuk menjauhkan diri dari-Nya. Taruhlah pengharapan seorang hamba seluruhnya kepada Tuhan, karena Ia akan memberikan jalan keluar untuk hambanya yang selalu dekat dengan-Nya, selalu menjalankan perintah-Nya, selalu mengasihi-Nya dan melayani-Nya.

Tuhan selalu ada membantu hamba yang membutuhkan pertolongan. Walaupun terkadang hamba-Nya penuh dosa, hamba-Nya tidak pernah melayani-Nya. Tetapi Tuhan selalu baik. Tuhan selalu melindungi kita dari kejauhan, agar kita tidak tersesat. Tuhan memberi jalan yang benar untuk hidup kita.

Baca juga: Ayat Alkitab Tentang Membangun Hidup

3. Aspek Hidup Kristen

“Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”

Di dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus ingin mengajak masing-masing umatNya untuk senantiasa bertekun dalam iman, punya keteguhan, serta tidak menjauhkan diri dari pengharapan akan Injil. Ini berarti mengikut Kristus perlu memiliki ketekunan, kesungguhan, serta pengharapan yang benar.

Keteguhan iman seseorang yang berdasarkan pengharapan benar akan membawa kokohnya kehidupan rohani serta memberikan dampak penting bagi sesamanya.

Alkitab sendiri sudah menyatakan tentang pengharapan pasti dalam setiap aspek hidup kekristenan. Rupa-rupanya adalah keselamatan pengharapan, kesembuhan, pemeliharaan, pulihnya hubungan dengan Tuhan dan sesama, dan rencana masa depan.

Rasul Paulus ingin mengajarkan sebuah teladan untuk mencapai garis akhir. Pertama, pertumbuhan dalam kebenaran. Janji Allah adalah sebuah kepastian yang membuat Rasul Paulus terus bertumbuh dalam kebenaran, walau berat sekalipun.

Kedua, berbuah dalam perbuatan sebagai bukti pengharapan yang benar. Ada kehendak diri yang mengalir dengan kuat supaya selalu hidup benar dan berbuah roh di hadapanNya.

Ketiga, bertahan dalam iman dan tetap setia sampai akhir kehidupan. Keadaan ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh pengharapan seseorang yang mau percaya. Miliki selalu pengharapan di dalam namaNya!

Baca juga: Renungan Kristen Tentang Masa Depan

4. Renungan Kristen Tentang Pengharapan Terbaru 2023

Renungan di bawah ini kiranya bisa menguatkan kita semua dalam berpengharapan. Cocok menjadi referensi saat teduh harian, khotbah ibadah tertentu, atau dibagikan kepada kerabat yang membutuhkan.

“Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” (Roma 8:25)

Masih banyak orang tidak bisa menerima kegagalan atau peristiwa pahit yang mengisi bagian dari kehidupannya. Ketidaknyamanan tersebut akhirnya direspon dengan amarah, suka mengomel, hingga menyalahkan Tuhan atas semua yang terjadi.

Lebih jauh lagi, seseorang bisa bertindak untuk keluar dari permasalahan tersebut tanpa peduli pada kesia-siaan. “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 14:12). Hanya mengira-ngira bahwa jalan dan pilihan tersebut sudah benar.

Kemampuan dan kekuatan manusia itu ada batasnya. Namun jika kita sadar bahwa harus berharap penuh kepada Tuhan, maka keraguan tersebut berhasil dihapuskan dari diri sendiri.

Masing-masing dari kita mungkin senantiasa berharap untuk perjalanan hidup yang baik dan mulus, tiada tantangan yang menghalangi. Namun, tetaplah yakin dan percaya bahwa Kristus mampu menguatkan kita bagai rajawali untuk terbang tinggi di tengah-tengah badai yang hebat.

Ia tidak membiarkan kita bergumul sendiri. Tuhan terlalu peduli serta sanggup memberikan pengharapan yang amin dan tidak mengecewakan. Tuhan Yesus memberkati.

Baca juga: Ayat Alkitab Tentang Hidup

Setiap orang pasti memiliki harapannya sendiri dan memohon kepada Tuhan agar menjadi nyata, beberapa kalimat mutiara juga membahas seputar pengharapan yang terwujud apabila kita mau yakin berdoa dan berusaha.

Ada banyak masalah dan pergumulan dalam hidup ini. Namun, kondisi yang ada bukan berarti mendorong kita untuk putus asa dan menyerah untuk melanjutkan perjuangan. Terkadang, kita hanya butuh waktu sejenak untuk melakukan refleksi dan merenungkan harapan di masa depan.

Tuhan adalah sumber dari segala pengharapan, sebagai umat beriman, ada baiknya kita menggantungkan harapan sepenuhnya kepada Allah Bapa. Ia adalah penolong yang memampukan.

Tuhan Yesus berjanji akan menolong hamba-Nya yang sedang berada dalam kesulitan, menggantungkan harapan paling tinggi hanya kepada Allah akan menumbuhkan keimanan atau kepercayaan semakin tebal sehingga mampu hidup secara damai dan tenteram.

Menumbuhkan rasa percaya diri kepada Tuhan Yesus melalui renungan tentang pengharapan tersebut, semoga semakin kuat keimanan kita. Harapan dari orang percaya akan sangat berpengaruh untuk kehidupan masa depan lebih bahagia bersama berkat Sang Bapa.

Irwin Day

Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu. Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat - "Catetan Th. 1946" - Chairil Anwar

error: Konten dilindungi !!